Thursday, January 11, 2018

Menikmati Keseruan Body Rafting di Cukang Taneuh


http://pangandaran.travel/

Wisata Pangandaran memang selalu ramai setiap weekend tiba. Pasalnya, letak kabupaten tersebut tidak terlalu jauh dari Bandung, Tasikmalaya, Ciamis dan Garut. Salah satu objek wisata yang sering dipadati para pengunjung adalah Cukang Taneuh. Kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Green Canyon-nya Pangandaran ini menawarkan pengalaman menelusuri aliran sungai dengan panorama tak biasa.
Asal Usul Nama Cukang Tenuh
Wisata Pangandaran yang berlokasi di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang ini memiliki asal usul cukup unik. Awalnya, warga sekitar memberi nama “Cukang Taneuh” yang dalam Bahasa Sunda berarti Jembatan Tanah (“Cukang” berarti jembatan dan “Taneuh” berarti tanah). Sebab, di sana terdapat jembatan dari tanah dengan panjang 40 meter dan lebar 3 meter yang menghubungkan Desa Kertayasa dan Desa Batukaras. Dulu, warga yang bekerja sebagai petani sering menggunakannya untuk menuju ke kebun atau sawah.
Lalu, pada tahun 1993 seorang wisatawan asal Perancis jatuh cinta pada Cukang Taneuh dan memberinya nama Green Canyon supaya mudah diingat. Nama tersebut merupakan plesetan dari Grand Canyon yang ada di Amerika Serikat. Alasannya karena aliran sungai di sana sangat jernih dan di sepanjang tebing yang mengapit sungai itu terdapat lumut hijau. Itu membuat masyarakat ikut-ikutan menyebutnya Green Canyon hingga saat ini.
Wahana Wisata Cukang Tenuh
Terdapat dua pilihan wahana yang bisa dicoba saat berkunjung ke Cukang Tenuh, yaitu:
River Boat
Wisatawan akan menaiki perahu “ketinting” untuk menyusuri sungai yang memisahkan dua tebing dengan pepohonan yang rimbun. Perahu yang digunakan telah dimodifikasi supaya pengunjung bisa merasa aman dan nyaman. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Goa Green Canyon adalah 30-45 menit. Tepat di atas goa, ada jembatan tanah yang dimaksud dalam penjelasan sebelumnya. Setelah sampai di goa, biasanya pengunjung akan melanjutkan wisata dengan body rafting.
Body Rafting
Perahu yang membawa wisatawan biasanya akan berhenti di mulut gua, dekat Air Terjun Palatar. Lalu, wisatawan yang hendak melakukan body rafting akan turun dan didampingi pemandu sebelum memulai atraksi. Bagi yang menyukai petualangan dan tantangan, tentu akan puas karena mereka diajak menyusuri arus liar di antara stalakmit dan stalaktik sepanjang trek lintasannya.
Selama body rafting, pengunjung akan dibuat kagum dengan panorama alam sekitar. Apalagi keseruan semakin bertambah karena adanya air yang terus menetes di dinding goa. Terasa segar dan jernih, sehingga membuat mereka bisa menikmati liburan kali ini dengan sumringah di wajah. Durasi aktifitas ini sekitar 3-5 jam perjalanan.
Di ujung lintasan, terdapat sebuah lokasi “Batu Payung”, yakni batu yang berbentuk menyerupai payung. Wisatawan dapat melakukan kegiatan yang memacu adrenalin, seperti lompat tebing di sini.
Tak hanya memuaskan hasrat berpetualang, tapi objek wisata ini juga mengajak Anda menikmati pemandangan alam yang tidak dimiliki tempat berlibur lainnya. Jadi, jangan sampai membuang kesempatan untuk body rafting di wisata Pangandaran tersebut.

No comments:

Post a Comment